Minggu, 25 Desember 2016

Panorama Ranah Nata

Pantai Lobuong Ranah Nata -Natal
Sikara - kara Natal
Sikara - kara Natal
Pantai Natal
Pantai Sikara -kara Natal
Sunset Pantai Natal
Pantai Natal
Pantai Buburan Natal
Pantai Natal
Persawahan Sikara-kara Natal
Sunset Kota Natal

Sumber : fb Alvyn.
Fotografer : Alvyn.



Nur Alamsyah Batubara AMB

Kamis, 22 Desember 2016

SEJARAH KOTA NATAL jilid IV

Kota Natal

Sejak kerusuhan tahun 1842 di Mandailing dan pemecatan Controleur Natal, Eduard Doowes Dekker 1843, demi menjaga kepentingan pemerintahan (produksi komodi ekspor), pemerintah mulai ciut nyalinya lalu mulai dengan tatakelola pemerintahan yang berimbang (di satu tangan tetap dengan pengawasan senjata dan di tangan yang lain memberi stimulan yang mampu meredakan ketegangan. Stimulan itu dalam pelaksanaannya baru nanti dilakukan pada era pemerintahan yang dijabat oleh Asisten Residen AP Godon (1847-1857).

Sejak dipecatnya Eduard Douwes Dekker, pemerintahan di Natal dikendalikan oleh beberpa controleur. Anehhnya pejabat controleur definitif tidak pernah ada (hanya sebagai pejabat sementara). Ini mengindikasikan bahwa faktor Eduard Doowes Dekker masih menjadi pertimbangan.

Asisten Residen AP Godon yang humanis

Pada tahun 1846 afdeeling Natal dimasukkan ke Residentie Tapanoeli (menyusul afd, Mandailing en Angkola). Afdeeling Natal yang sempat rantai terputus 1845 (Natal masuk Residentie Air Bangis sementara Mandailing en Angkola masuk Residentie Tapanoeli) tidak terdapat koordinasi. Dengan bersatunya kedua afdeeling ini di dalam satu residentie maka fungsi koordinasi kembali terlaksana. Oleh karena di afdeeling Mandailing en Ankola statusnya asisten residen, maka controleur Natal harus selalu berkoordinasi dengan asisten residen Mandailing en Angkola.

Pada tahun 1846 asisten residen Mandailing en Ankola adalah C. Rodenburg (menggantikan TJ Willer yang telah menjabat sejak 1843). Namun Rodenburg tidak disukai pemimpin Mandailing en Ankola lalu digantikan HM Andree Wiltens (sebagai pjs). Kemudian ditunjuk asisten residen yang baru 1847 bernama JKD Lammlet, namun juga tidak mendapat penerimaan oleh pemimpin Mandailing en Ankola lalu diberhentikan dan digantikan AP Godon pada tahun 1848.

Praktis selama periode 1843 (pasca kerusuhan) hingga kedatangan AP Godon (1848) koordinasi pemerintahan antara Natal dan Mandailing en Ankola tidak berjalan kondusif. Tingkat penerimaan penduduk terhadap pejabat sangat rendah. Pada periode ini banyak penduduk Mandailing en Ankola yang eksodus ke luar Residentie Tapanoeli (ke Padang Lawas, Sumatra Timur dan Semenanjung Malaya). Migrasi ini dalam jangka panjang sangat dikhawatirkan pemerintah colonial karena dengan sendirinya jumlah tenaga kerja potensial akan berkurang. (factor penting eksploitasi eknomi colonial).

Tahun 1845 Afdeeling Mandailing dan Angkola dipisahkan dari Air Bangis. Residentie Air Bangis dihapus dan dimasukkan ke Residentie Padangsch Bovenlanden. Di Air Bangis hanya dijabat oleh Asisten Residen. Afd, Natal menjadi bagian dari Padangsch Bovenlanden. Posisi Natal menjadi dilematis. Afd, Natal tidak masuk Residentie Tapanoeli dan dari sisi geografis Natal menjadi terpencil dari Residentie Padangsch Bovenkanden. Namun, keterpencilan Natal masih tertolong dengan dibukanya jalur transportasi Mandailing-Natal. Dalam konteks regional: Mandailing menjadi hulu (sumber utama produksi) dan Natal menjadi hilir (pelabuhan).

Pada tahun 1946, Residentie Tapanoeli baru terdiri dari: Afd. Natal, Afd. Mandailing en Angkola, Afd. Baros, Afd. Singkel plus Eiland. Nias (statusnya belum menjadi afdeeling/kabupaten meski pulau Nias sudah dimasukkan sebagai bagian dari Residentie Tapanoeli sejak 1842). Sedangkan afdeeling Pertibie yang sudah ada sejak 1842, sejak tahun 1844 dihapus (kelak tahun 1876 dikembalikan lagi sebagai sebuah afdeeling, yang kurun waktunya bersamaan dengan afd. Silindoeng en Toba dimasukkan ke dalam Residentie Tapanoeli).

Oleh karena itu, Gubernur Jenderal di Batavia dan Gubernur Michiel di Padang harus mencari asisten residen yang sesuai dengan kebutuhan penduduk/pemimpin di Mandailing en Ankola. Anehnya, yang ditemukan justru bukan berpangkat setingkat asisten residen melainkan yang masih berpangkat setingkat controleur. Kandidat tersebut adalah AP Godon, contoleur yang tengah menjabat di afdeeling Singkel (yang masih Residentie Tapanoeli).

Oleh : Akhir Matua Harahap