Pulau Mursala
Pernah mendengar kata mansalaar? Atau Pulau Mursala? Mungkin ini bukan kata-kata yang cukup familiar di telinga masyarakat Indonesia. Tapi justru kata ini sudah cukup terkenal di kalangan internasional.
Sebenarnya Mursala adalah nama sebuah pulau di Kabupaten Tapanuli Tengah. Pulau terbesar di Tapanuli Tengah ini seluas 8000 hektar. Pulau ini dihuni puluhan kepala keluarga. Yang paling mencolok dari pulau ini adalah adanya air terjun yang airnya langsung jatuh ke permukaan air laut Samudera Hindia. Airnya berasal dari aliran sungai terpendek di dunia yaitu sepanjang 700 meter.
Pulau Mursala di Pantai Barat Sumatera Utara
Nama mursala tak lahir begitu saja. Pada abad ke-VII, banyak bangsa Arab yang datang ke Tapanuli Tengah untuk melakukan pertukaran komoditi. Pulau inilah yang kemudian menjadi tempat ibadah mereka. Mursala berarti mushalla atau tempat ibadah. Adapula yang menggabungkan kata mur dan shalat. Intinya adalah tempat ibadah.
Tak melulu tentang air terjun dan sejarahnya, kawasan Pulau Mursala ini juga kaya dengan ragam terumbu karang. Di kawasan ini juga terdapat pusat konservasi terumbu karang di Sumatra Utara.
Di balik pesonanya, ternyata air terjun Pulau Mursala ini juga memiliki legenda tersendiri yang berkembang di masyarakat sekitar. Konon, air terjun ini merupakan tempat bermain seorang putri cantik bernama Putri Runduk. Putri Runduk memiliki kolam tempat mandi di atas air terjun dari mana air terjun ini mengalir. Menurut cerita, Putri Runduk adalah permaisuri Raja Jayadana yang memerintah Kota Kerajaan Barus Raya, sebuah kerajaan Islam di wilayah Sumatera Utara pada abad ke-7 M. Putri Runduk memiliki paras yang cantik rupawan sehingga termahsyur sampai ke luar kerajaan. Disebutkan bahwa Raja Sanjaya dari Mataram dan Raja Janggi dari Sudan, Afrika pun tertarik dengan kecantikan sang Putri. Putri Runduk bisa sampai di Pulau Mursala karena melarikan diri dari negerinya yang sudah porak poranda akibat diserang dan dikuasai oleh Raja Sanjaya, yang kemudian direbut oleh Raja Janggi. Suaminya terbunuh dan Putri Runduk tidak mau dinikahi oleh Raja Sanjaya, di antaranya karena perbedaan agama (Putri Runduk beragama Islam sedang Raja Sanjaya beragama Hindu). Dikisahkan pula bahwa sang Putri menceburkan diri ke laut saat dikejar Raja Janggi, lalu hilang.
Terumbu karang di sekitaran Pulau Mursala. Photo by: Annes Sembiring
Sisi lain yang lebih menarik adalah pulau mursala ini sudah dua kali dijadikan lokasi syuting pembuatan film baik film nasional maupun Hollywood. Dulu pulau ini pernah menjadi lokasi shooting dalam film King Kong yang diluncurkan pada tahun 2005. Film bergenre science fiction ini adalah satu film yang pernah populer di dunia. Pernah pula dijadikan lokasi syuting Film Indonesia yang berjudul Mursala. Wajar saja kalau akhirnya pulau ini terkenal hingga ke mancanegara dan menjadi tujuan wisatawan para turis luar negeri.
Film King Kong ini menjadikan Pulau Mursala memiliki hewan-hewan purbakala
Cerita rakyat Pulau Mursala juga difilmkan oleh sineas Indonesia dalam Film berjudul Mursala
Air terjun pulau mursala.
Sumber : www.klikhotel.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar