Minggu, 13 April 2014

pelaksanaan UN

pelaksanaan UN akan tetap diwarnai dengan praktek - praktek kecurangan. hal ini dapat kita prediksikan dari banyaknya para aparat dan pihak- pihak yang terkait dalam pelaksanaannya yang mengambil keuntungan yang besar darinya. praktek ini dapat kita jumpai pada daerah - daerah perdesaan, bahkan diperkotaan sekalipun. adanya rasa cemas dan was - was dari pihak sekolah terhadap jumlah kelulusan menjadi salah satu penyebabnya.
belum lagi standarisasi mutu pendidikan yang berbeda antara perkotaan dengan pedesaan. perbedaan mutu ajar dipedesaan dan disebagian besar sekolah di indonesia. kemudian disusul dengan adanya ancaman penutupan sekolah ketika jumlah kelulusan dari sekolah sangat rendah. hal ini menyebabkan para pendidik bekerja keras untuk meningkatkan jumlah kelulusan setiap tahunnya. sehingga tak hayal jika praktek itu tetap berjalan di negara ini.
pelaksanaan UN untuk kali ini akan memakan banyak biaya dan akan memperluas terjadinya aksi korupsi di Indonesia. hal ini dapat kita lihat dari banyaknya pihak yang dilibatkan didalalm penyelenggaraannya. mulai dari 2 orang polisi setiap sekolah, dosen pengawas, guru pengawas, dan pihak lainnya.
walaupun standar kelulusan hanya 60% dari UN dan 40 % dari sekolah, praktek kecurangan dalam pelaksanaannya akan tetap terjadi. kesalahan mendasar dalam penyebabnya adalah lemahnya pengawasan dari dinas pendidikan terhadap mutu pendidikan di sekolah-sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar